Saturday, October 27, 2012

HIDUP UNTUK ORANG LAIN



Hidup ini ternyata ngga sesulit yang aku kira kok. Tinggal ikutin arus aja. Tapi jangan sampai salah belok aja. Bisa bahaya! Halah berlebihan. Hehe
Mungkin aku ini orang yang mikirnya kejauhan banget-banget atau kebiasaan ngga pernah mikir jadi beneran ga bisa mikir deh. Udah baca artikel sebelumnya? #1 berguna atau terbuang -#2pergumulan hidup remaja jaman sekarang
Hidup tanpa tujuan itu sama aja ngga hidup sob. Ngga akan ada artinya lo hidup.
So? Apa sih tujuan hidup gue? Pusing tau mikirin dua kata macam itu. Menurut lo?

Dan ini jawaban dari semuanya. Yaaahh aku ngga tau sih ini tujuan hidup atau bukan. Aku cuma pengen hidup untuk orang lain. Salah ngga? Ngga tau. Tapi aku bener-bener Cuma pengen buat orang lain bahagia..karena aku.
Tapi……. Orang lain macam apa sih yang bisa buat aku ingin hidup untuk mereka? Kamu?  ( _)  Kamu? (‘’_ ) Ataaauuu kamu??  ( _’’)

Yaaa untuk kamu, kamu dan kamu. Orang yang aku sayang. Keluargaku, dan semua orang yang aku sayang..

Lagi-lagi aku tenggelam dalam keputusan yang membingungkan. Mau kuliah dimana?
TAU AH PUSING! itu jawaban yang keluar dari mulutku. Emosi. Bingung. Lagi.
Tapi nyatanya sekarang akupun mengiyakan lagi kedua orangtuaku. Memutuskan untuk benar-benar terjun ke dunia yang aku sendiri belum bisa menikmatinya. Aku pun hidup untuk orang lain. Untuk mereka, Dua orang yang paling mengenalku. Masalah enjoy atau ngga. Gampanglah ntar. Pasti bisa kok.
HIDUPLAH DAN NIKMATILAH


****

“heh! Ngelamun!”
Aku tersentak mendapati seseorang menepuk pundakku. “Kenapa sih? Ngga boleeh?” kataku sambil menoleh padanya.
“Ciee galaauu… hahaha… Galauin siapa siih, kan aku udah disini. Hehe”
“Ih sok tau. Siapa yang galau sih. Pengen banget digalauin yaa?”
“Ngga-ngga Raa… bercanda ilaah.”
“………………..”
“Tuh ngambeekk”, katanya merajuk dengan senyum sok imut jadi amit. hehehe
“Ngga. Udah ah pulang yuk.” Wahahaha mau tak mau aku tersenyum teringat kata-kataku barusan dalam hati. Hihi apa jadinya kalau dia dengar. Dia. Salah satu orang yang kusayang. Damn! Kok bisa ya. Hahaha takdir mungkin.
“Yeeee… Jelek! Malah ngelamun lagi. Pake senyum-senyum segala lagi”, katanya sambil mencubit hidungku.
“Auuww!! Sakiit!” dan membuktikan ini semua bukan mimpi.. Dia disini bersamaku.  :)

****

“Kamu jadi kuliah disana Ra?”, tiba-tiba suaranya memecahkan keheningan diperjalanan kami.
“Hemm jadi doong. Abis aku bingung mau dimana lagi.”
“Cie cie udah jadi calon mahasiswi.”
“Apaan sih lebay ah.”
“Kamu mau nerusin akun lagi ya?”
“Iyalah kan sayang kalo ngga diterusin.. Buang-buang duit doong.”
“Hehe iya sih.”
Brummm!! Wuss…
“LIOOO!!!! Iiiihh kamu nih santai aja dong bawa motornya! Kalo aku jengkang kamu yang salah ya!”
“Hahahaha! Makanya kamu senyum dong. Jangan ngelamun mulu gitu, trus mukanya ditekuk. Jelek.”
“Iya bawel ah”
“Tuh dibilangin malah ngeledek.”

****

Aku ngga tau keputusan ini salah atau ngga. Aku Cuma mau ikutin keinginan kedua orang tuaku aja. Bukan berarti hidupku disetir orang lain. Aku sendiri ngga tau apa yang aku mau. Mereka lebih mengenalku. Aku juga tetap memiliki hidupku. Well, waktu itu jalan terus. Hidupku juga ngga boleh berhenti. Terimakasih Tuhan.. Udah ngasih kamu, kamu, dan kamuu <3>

Saturday, July 21, 2012

Yang tak akan kembali (waktu dan kenangan)


Akhir pekan dengan kegiatan rutin yang sangat membosankan membuat Rara jengkel setengah mati. Tangannya pun meraih ponsel dengan setengah hati, mencoba menghilangkan penat dengan mendengarkan musik dan mulai membuka media player di ponselnya.



“Arrggghh memory penuh.” Itu salah satu fakta yang membuatnya tambah sebal. Dengan berat hati Rara membuka folder galerinya dan asal memencet tombol “backspace” di ponselnya.



Oke tunggu….  Eh? Apa tadi yang gue apus?? “images” ha? Apa? Aduuuhhhh!! Bego! Aaarrggghhh oke semuanya terlambat.
Rara hanya bisa terdiam melihat semua foto-foto dan gambar di ponselnya terhapus….. AAAA!! Bego! Perlahan air matanya bergulir di pipinya. Semuanya….. Sekarang hilang. Dan kenapa penyesalan selalu datang belakangan? PERCUMA. Semuanya udah hilang.
                                     
****

Itu memang cuma sekedar foto. Gambar-gambar yang mungkin tidak penting dan memang layak untuk dihapus, menurut orang lain. Tapi…..gimana sama gue?
“Aduh Raa.. itu kan Cuma foto! Foto apaan sih sampe kamu nangis segala?”,kata mama sebal.
“Banyak. Di sekolah, rumah, sama temen-temen SMP yang udah pada ngga tau kemana, dan ngga tau bisa ketemu lagi ato ngga. Sama temen lama yang sekarang udah pergi ngga tau kemana. Foto guru yang paling Rara sayang waktu dia ulang taun. Foto “dia”. Foto perpisahan. Foto waktu baru kenal temen-temen di SMK. Foto-foto kegokilan kita. Haha. Foto gedung sekolah lama. Foto di sekolah baru, foto waktu liburan, jalan sama temen, foto sama Lio….”, tapi nyatanya semua itu Cuma Rara sampaikan pada mamanya dalam hati.
Rasanya menghapus kenangan itu……….. Sakit. Iya. Sakit. Sakit kalau gue ingat waktu  ngga akan pernah bisa bawa gue kembali lagi. Sakit waktu ingat semua berubah dan ngga akan sama lagi. Hanya bisa memandang foto-foto itu dan semua terasa sudah cukup indah.
Sakit waktu mama bilang,”Itu cuma foto!” Sedih dan bener-bener kesel kenapa foto-foto itu ngga ada back-up-annya. Tapi satu kalimat yang bener-bener jadi pelajaran buat gue,”Mau kamu nangis sampe besok juga tetep aja yang udah ilang ngga akan pernah balik lagi!” iya semua yang udah hilang/pergi ngga akan pernah bisa kembali lagi. Semua kenangan itu ngga akan pernah kembali lagi. Yang ada sekarang cuma penyesalan dan semua kenangan-kenangan itu tinggal tersisa di lubuk hati terdalam.
Toh kita hidup untuk sekarang dan besok.. Bukan sekarang dan kemarin. Yak begitu. Kita hidup bukan untuk tinggal di masa lalu. Tapi untuk mempersiapkan masa depan. Kenangan itu bukan untuk dilupakan, tapi juga bukan untuk diingat setiap saat. Kapan majunya kalo begitu? Waktu itu ngga akan pernah balik lagi. Jangan sesali yang udah lewat, tapi perbaiki selama masih bisa. Dan jangan sampai kesalahan yang sama terulang lagi.
Gue belajar, yang udah.. Ya udahlah… Tapi jangan sampai kita jatuh di lubang yang sama. Bego bener sih lewat situ berkali-kali tapi ga inget ada lobang. Ya kan? Oke hehehe jangan diartikan mentah-mentah gitulah, yang penting tau maksudnya ehe :)

Saturday, June 30, 2012

because of you - keith martin

If ever you wondered if you touched my soul yes you do
Since I met you I'm not the same
You bring life to everything I do
Just the way you say hello
With one touch I can't let go
Never thought I'd fall in love with you...

Chorus:
Because of you, my life has changed, thank you for the love and joy you bring
Because of you, I feel no shame, I'll tell the world it's because of you

Verse 2:
Sometimes I get lonely and all I gotta do is think of you
You captured something inside of me
You make all of my dreams come true
It's not enough that you love me for me
You reached inside and touched me eternally
I love you best explains how I feel for you...

Chorus:
Because of you, my life has changed, thank you for the love and the joy you bring
Because of you, I feel no shame, I'll tell the world it's because of you

Bridge:
The magic in your eyes
True love I can't deny
When you hold me I just lose control
I want you to know that I'm never letting go
You mean so much to me I want the world to see,
It's because of you

Chorus:
Because of you, my life has changed, thank you for the love and the joy you bring
Because of you, I feel no shame, I'll tell the world it's because of you
My life has changed thank you for the love and the joy you bring
Because of you, I feel no shame, I'll tell the world it's because of you...

Wednesday, May 23, 2012

Pergumulan Hidup Remaja Jaman Sekarang (hehe :D)


Gue bukan tipe orang yang sering punya masalah berat layaknya cerita-cerita di film yang bersaing rebutan untuk ditonton. Ya, pokoknya hidup gue ngga serumit itu. Terus? Penting ngga sih buat lo tau?  Ya engga sih sebenernya. Tapi satu yang mungkin lo harus tau. Hidup yang lempeng-lempeng aja begini itu heemmm gimana ya, kurang asik gitu lah. Bukan berarti gue mengharapkan ada masalah atau sesuatu yang ngga gue harapkan. Tapi gue mau buat hidup gue lebih berarti. Jadi sesuatu gitu lah. Tapi gimana caranya?
Gue sering banget denger kata orang, “Kalau kamu ngga tau apa tujuan kamu hidup, lebih baik ngga usah hidup.” Ya intinya kurang lebih seperti itu. Selama 16 tahun lebih gue hidup di bumi Indonesia tercinta ini, gue ngga pernah tau dan ngga pernah peduli untuk apa gue hidup. Dan cuma bisa jawab,”Disuruh orangtua.” saat ada orang lain menanyakan alasan aku sekolah di tempat ini.
Oya gue sekolah di salah satu sekolah kejuruan swasta di Jakarta, yang sampe sekarang gue sama sekali ngga pernah mencintai jurusan yang aku pilih. Haha alasannya? ya itu tadi,"disuruh orangtua" Tapi aku sama sekali ngga pernah merasa terpaksa untuk melakukannya. Karena aku sungguh-sungguh tak tau harus memilih sekolah dimana. Jadi ngga salah kan ngikutin kata ortu? Tak pernah sekali pun terlintas dipikiranku untuk memikirkan hal semacam ; sekarang harus apa, nanti harus jadi apa, dan bagaimana aku hidup kelak.
“Tuh Ra denger! Masa sampe sekarang lu ngga tau sih abis lulus mau ngapain?”
“Yaaa.. Abis gue emang bener-bener ngga tau. Kuliah dimana juga masih belom kepikiran. Tau ah”, itu jawaban standar gue kalau lagi apes ngobrol tentang topik yang satu ini. 
Satu kutipan bagus (atau mungkin engga) yang pernah gue baca di sebuah novel yang gue lupa judul dan pengarangnya:
“Kita bakalan masuk universitas, lalu bakalan kerja, lalu kenal sama seorang cowok dan nikah….. Semuanya berjalan selalu begitu. Lalu kita punya anak, ngeliat anak besar lalu melihat mereka menikah. Sampai akhirnya kita tua dan mati. Membosankan kan?”

Kalau boleh gue jawab pertanyaan itu dengan satu kata,”YA” sesungguhnya hidup seperti itu sangat membosankan. Dan apa yang harus gue lakukan? kalau gue aja sama sekali ngga ngerti apa aja yang gue ga suka atau gue suka? 
Kadang kepikiran juga, siapa yang lebih menyedihkan? Lo yang udah merencanakan masa depan lo nanti tapi sayangnya ditentang orangtua tercinta? Atau lo yang sama sekali ngga ngerti hidup lo sekarang harus diapakan dan nanti harus apa untuk melanjutkan hidup? Sebenernya menurut gue ngga ada yang lebih menyedihkan dari kedua posisi itu. Keduanya beda tipis kan? Oke gue ada di kondisi yang kedua. Jadi gue harus apa??

Baca juga yang ini : Berguna atau Terbuang